Senin, 24 September 2012

PRASARANA

3.9.2 Prasarana
A. Prasarana Jalan
Kondisi kualitas jalan di Kabupaten Bantul relatif bagus dengan presentase yang tinggi. Kondisi kualitas jalan yang memadai dapat memperlancar arus transportasi yang berdampak pada sektor perekonomian yang akan semakin berkembang. Kondisi jalan pada akhir tahun 2010 dengan jalan yang baik dan sedang adalah pada sepanjang 488,03 km, sedangkan ada beberapa daerah yang masih belum beraspal yaitu sepanjang 40,335 km.

B. Prasarana Listrik
Jaringan listrik sekarang ini sudah menjadi energi vital dalam pemenuhan kebutuhan rumah tangga maupun industri, dikarenakan pembangunan jaringan listrik oleh PLN cukup pesat. Secara keseluruhan wilayah pemukiman di Kabupaten Bantul telah dijangkau oleh fasilitas listrik, meskipun pada beberapa wilayah masih belum terjangkau seperti di Kecamatan Pajangan dan wilayah perbukitan di Kecamatan Dlingo dan Imogiri. Kebanyakan pengguna energi listrik dari PLN di Kabupaten Bantul lebih banyak didominasi oleh rumah tangga.

C. Prasarana Drainase
Dari data yang ada pada Sistem Informasi Basis Data Drainase (SIBD)- Direktorat Jenderal Cipta Karya (DJCK)- Departemen Pekerjaan Umum panjang drainase di Kabupaten Bantul sepanjang +236,92 km, yang terdiri dari saluran primer sepanjang +87,25 km dan saluran sekunder +139,67 km. Type konstruksi saluran yang ada berupa saluran pasangan batu (terbuka dan Tertutup), saluran beton serta saluran yang masih berupa galian tanah. Dimensi saluran yang ada lebar bawah antara 35 – 120 cm, lebar atas antara 40 – 150 cm, serta kedalaman (H) antara 60 – 150 cm. Drainase yang ada di Kabupaten Bantul berupa saluran-saluran pembuangan dari suatu kawasan, dimana sistem yang ada masih menjadi satu antara pembuangan air hujan dengan air limbah rumah tangga. Pada umumnya saluran drainase yang ada mengikuti alur jalan yang ada dan belum terbagi menurut hirarki sistem aliran maupun sistem blok pelayanan. Secara umum jaringan drainase yang ada berupa saluran alami dan saluran buatan, yaitu saluran terbuka dan saluran tertutup, saluran pasangan (beton) maupun saluran galian tanah. Saluran drainase yang ada sebagian besar menjadi satu dengan saluran drainase jalan.

D. Prasarana Air Bersih 
Prasarana air bersih di wilayah Desa Seloharjo, Kecamatan Pundong, pada musim kemarau tahun lalu mengalami krisis air. Namun, setelah ditemukannya suatu sumber air, pada tahun ini tidak lagi termasuk daerah yang rawan akan kekurangan air bersih yang kemudian sumber air tersebut dialirkan melalui jaringan yang telah dikerjakan oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Bantul. Selain itu, Kabupaten Bantul terdapat enam kecamatan yang sudah terdata kekurangan air bersih pada musim kemarau saat ini. Enam kecamatan tersebut yaitu Dlingo, Imogiri, Piyungan, Kasihan, Bambanglipuro, dan Pajangan. Kecamatan Dlingo tepatnya di Desa Mangunan yang merupakan desa paling membutuhkan droping air bersih dalam waktu dekat, setidaknya diperlu pasokan air sebanyak 20.000 liter. Selain Desa Mangunan masih terdapat beberapa desa yang kekurangan air bersih yaitu Desa Muntuk, Jatimulyo, Temuwuh, dan Desa Dlingo. Kabupaten Bantul juga mendapat bantuan air bersih yang hampir di semua daerah pelaksanaan penyediaan sarana air bersih berjalan sampai dengan perencanaan, tender dan proses pembangunan bak atau pembelian tangki air.

E. Prasarana Persampahan
Prasarana persampahan di Kabupaten Bantul sudah cukup memadai yaitu dilihat dari cara penanganan sampah telah dilakukan dengan model pengumpulan di tingkat RT, diangkut dan dikumpulkan di TPS (Tempat Pengumpulan Sementara) setelah itu diambil untuk dikirim ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir). Penanganan sampah di Kabupaten Bantul dipusatkan di TPA Kecamatan Piyungan dengan system sanitary landfill.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar