Senin, 24 September 2012

ISU DAN PERMASALAHAN


3.13  ISU DAN PERMASALAHAN
Secara sekilas, isu dan permasalahan (masalah) adalah hal yang mirip. Namun, kita dapat membedakannya dengan baik jika memahami lebih dalam. Isu merupakan hal yang bersifat umum (luas), sedangkan permasalahan cenderung merupakan hal yang kebih khusus (rinci). Permasalahan sering dikaitkan dengan keadaan yang tidak sesuai dengan keadaan idealnya. 

3.13.1 Isu dan Permasalahan Kota
Isu dan permasalahan kota sering dikaitkan dengan masalah internal yang terdapat dalam sebuah daerah. Isu dan permasalahan kota yang terdapat di Kabupaten Bantul adalah sebagai berikut:

•Alih fungsi lahan
Sawah di Kab. Bantul
Sumber: www.kompas.com
Sebagai daerah peri-urban, Kabupaten Bantul memiliki konflik mengenai alih fungsi lahan, yang dahulunya merupakan lahan pertanian menjadi lahan permukiman penduduk. Pada tahun 2002, lahan Kabupaten Bantul mengalami penurunan yang cukup signifikan sejak tahun 1983 seluas 63.263 ha menjadi 58.367 ha (turun 4.896). Tingginya angka alih fungsi lahan sawah produktif membuat Pemerintah Kabupaten Bantul menempuh kebijakan protektif. Salah satunya menetapkan 700 hektar lahan sawah produktif menjadi lahan abadi. Petani diberi kompensasi Rp 500.000 per hektar per tahun, namun mereka tidak diperbolehkan menjual lahannya, apalagi mengalihkannya menjadi pekarangan. Bantul juga  dikenal sebagai daerah lumbung padi. Tujuh kecamatan, yakni Bambanglipuro, Pandak, Sanden, Sedayu, Sewon, Jetis, dan Imogiri saat ini telah menjadi lahan sawah abadi. Rata-rata luasnya 100 hektar per kecamatan. Untuk itu, diperlukan terobosan lahan produktif agar tidak terus menyusut apalagi pengembangan perumahan ke arah Bantul saat ini tengah gencar dilakukan.

•Krisis air pada saat musim kemarau
Wilayah rawan air tanah terdapat di Kabupaten Bantul bagian timur. Saat ini, terdapat enam kecamatan yang sudah terdata kekurangan air bersih pada musim kemara, yaitu kecamatan Dlingo, Imogiri, Piyungan, Kasihan, Bambanglipuro, dan Pajangan. 

Antri jatah air di Kab. Bantul
Sumber:http://www.harianjogja.com/
baca/2012/09/13/antre-jatah-air-328007

•Kurang memadainya jaringan jalan yang menghubungkan desa wisata di Kabupaten Bantul
Kerusakan Jalan
Sumber: http://www.cybernasonline.com
Jaringan jalan merupakan hal yang sangat penting dalam menghubungkan daerah satu dengan daerah lainnya. Terdapat beberapa titik kerusakan pada jaringan jalan yang menghubungkan  desa wisata di Kabupaten Bantul. Salah satunya akses jalan menusu desa wisata Krebet, tepatnya di titik penghubung Desa Bangunjiwo-Krebet sepanjang 2 kilometer, serta Kecamatan Pajangan-Krebet sekitar 3 kilometer. 

•Kurang terintegrasinya desa wisata satu dengan desa wisata lain
Terdapat 24 desa wisata yang tumbuh, di Kabupaten Bantul, namun ternyata  hanya enam desa wisata yang memiliki nilai jual dan mampu mendatangkan kunjungan. Desa wisata di Bantul yang memiliki nilai jual di antaranya adalah desa wisata Kasongan, Manding, Krebet, Wukirsari dan Kebon Agung.

•Rawan bahaya geologi gempa
Kabupaten Bantul merupakan daerah yang rawan bencana gempa bumi. Dampak yang sangat besar dari gempa bumi tanggal 27 Mei 2006 lalu mengakibatkan korban jiwa sejumlah 4.143 dan pengungsian 779.287 orang, kerusakan ratusan ribu bangunan rumah dan fasilitas umum, serta terganggunya kegiatan sektor riil ekonomi di Kabupaten Bantul. Gempa ini sering terjadi karena posisi Kabupaten Bantul yang terdapat di pesisir pantai yang memiliki lempengan yang apabila lempeng tersebut bergerak atau mengalami pergeseran, dapat mengakibatkan gempa. 

3.13.2 Isu dan Permasalahan Wilayah
Jika isu dan permasalahan kota bersifat internal, maka kebalikannya, isu dan permasalahan wilayah bersifat eksternal dan memiliki keterkaitan dengan kota/wilayah lain. Dalam hal ini mengenai hubungan keterkaitan Kabupaten Bantul dengan Kota Yogyakarta maupun kabupaten lain di Yogyakarta. Isu dan permasalahan wilayah yang terdapat di Kabupaten Bantul sebagai berikut:

•Kabupaten Bantul merupakan daerah lumbung padi bagi Kota Yogyakarta. Hal ini dapat dilihat dari presentase 24,32% PDRB daerah yang tertuju pada pertanian.

•Kabupaten Bantul merupakan daerah pariwisata yang menjadi tujuan utama bagi wisatawan yang berlibur di Kota Yogyakarta. Sebagian besar wisatawan masih memfokuskan pada obyek wisata pantai di bagian selatan Kab. Bantul, namun objek wisata yang berada di tengah maupun utara Kab. Bantul masih belum termafaatkan secara maksimal.

3.13.3 Integrasi Isu Wilayah dan Kota
Integrasi isu wilayah dan kota dapat dianalogikan sebagai manusia. Jika seorang manusia memiliki penyakit dalam tubuhnya, tentunya akan menghambatnya dalam melakukan aktivitasnya. Begitu pula jika dalam sebuah wilayah memiliki masalah. Tentunya wilayah tersebut akan terhambat pengembangannya. 

Jika isu/masalah kota maupun wilayah tersebut terus dibiarkan tanpa adanya penyelesaian dan solusi, maka wilayah tersebut akan terus mengalami kemunduran. Untuk itu diperlukan sebuah penyelesaian berupa perencanaan yang mengatasi berbagai masalah tersebut. Hal ini dapat berupa rencana jangka pendek, panjang, serta menengah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar